Penggunaan dan Sumber Modal Kerja yang Baik

Manajer Keuangan bertanggung jawab atas perencanaan bagaimana sumber dana diperoleh, apakah dari modal sendiri, dari penjualan aktiva tetap atau dari sumber-sumber lain. Selain itu juga manajer keuangan harus mengetahui dan mempertanggung jawabkan kapan dana tersebut dipergunakan.

Kamaruddin Ahmad (2002:107) menyatakan bahwa Manajemen dan para investor jangka pendek terutama akan tetarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode tersebut. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukan dalam kas, effek, piutang maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya utang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan ditafsirkan atau diinterprestasikan tergantung kepada sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran utang jangka panjang atau sumber dari luar perusahaan lainnya.

Laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya. Laporan ini akan dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan berikut yang mungkin timbul baik dari manajemen, para pemegang saham, kreditur maupun pihak-pihak lainnya :
a.    Apa yang menyebabkan perubahan posisi modal kerja?

b.    Berapa modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dan bagaimana komposisinya?

c.    Berapa dana atau modal kerja yang berasal dari penjualan saham dan utang jangka panjang serta bagaimana penggunaan dana-dana tersebut?

d.   Apakah perusahaan telah menjual sebagian aktiva tetapnya? Apabila demikian berapakah hasilnya? dan telah digunakan untuk apa saja?

e.    Berapakah modal kerja yang digunakan untuk menambah kekayaan jangka panjang (aktiva tidak lancar)? Atau bagaimanakah perusahaan membiayai ekspansinya?

f.       Bagaimanakah perusahaan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil operasinya? Berapakah yang telah dibayarkan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk deviden?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan dapat dijawab oleh laporan-laporan keuangan yang konvensiaonal atau yang biasa, atau dengan lain perkataan bahwa laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Laporan ini akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang, hasil analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari suatu perusahaan dalam suatu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.

Bambang Riyanto (2001:6) sehubungan dengan fungsi pembelanjaan atau manajemen keuangan mendefinisikan sebagai keseluruhan aktifitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

Menurut  Lukman Syamsudin (2007:5) manajemen sehubungan dengan pembelanjaan perusahaan bahwa keputusan atau tindakan-tindakan yang berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan hanya dapat dilakukan apabila penghasilan manajemen lebih besar dari biaya marginal, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Dapat disimpulkan dari definisi-definisi diatas manajemen keuangan berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan bahwa pada prinsipnya menuntut agar baik dalam menggunakan maupun memperoleh dana harus didasarkan pada pertimbangkan yang efsien dan efektif sehingga tujuan perusahaaan dapat tercapai.

Fungsi keuangan menurut Sutrisno (2001:5) mengatakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari tiga keputusan utama yang harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan sehingga kombinasi dari ketiga keputusan tersebut akan memaksimumkan nilai perusahaan. Pertama; keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Kedua; keputusan pendanaan adalah masalah dimana manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Ketiga; keputusan Diveden adalah merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham, stabilitas diveden yang dibagikan diveden saham, pemecahan saham dan penarikan kembali saham yang beredar yang semuanya ditujukan untuk kemakmuran para pemegang saham.

Berdasarkan definisi para ahli akuntansi di atas dapat disimpulkan bahwa sumber dan penggunaan modal kerja yang baik harus berorientasi pada keputusan yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, yaitu dalam hal pemilihan sumber modal kerja yang baik adalah sumber yang berasal dari dalam perusahaan atau dari hasil operasinal perusahaan mengingat biaya perolehannya relatif murah dan tidak menimbulkan kewajiban membayar dana yang dipakai di masa yang akan datang. Sedangkan penggunaan modal kerja yang baik adalah penggunaan yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan seperti penggunaan yang dapat menunjang peningkatan operasional, mengurangi resiko beban/kerugian di masa yang akan datang dan meningkatkan kesejahteraan pemilik saham.

Comments