Status dan perkembangan mekanika bahan pertanian

Status dan perkembangan mekanika bahan pertanian 

Kajian dan penerapan mekanika bahan pertanian secara elementer telah dimulai pada periode antara dua perang dunia ketika Jannsen[146] dan kemudian Gutjar[147] memasukkan kelakuan mekanis bahan dalam teori silo. Studi tentang hukum-hukum pemampatan (compaction) pada tanaman berserat (forage) dan analisis tentang proses pemotongan bahan oleh Goriachkin juga dimulai pada periode ini. Studi-studi tentang mekanika bahan pertanian ini kemudian berkembang pada periode setelah 1945 dimana riset-riset mulai dilakukan secara intensif di seluruh dunia. 

Topik tentang mekanika produk pertanian terus mengalami perkembangan, tidak lagi hanya yang berkaitan dengan mekanika pembebanan dan metode aplikasinya, tetapi juga studi mengenai sifat-sifat bahan yang relevan dengan keteknikan pertanian. Bersamaan dengan kebutuhan mekanisasi dan otomatisasi dalam proses produksi pertanian, kajian tentang sifat-sifat panas, optik dan kelistrikan, beserta aplikasinya, saat ini telah menjadi salah satu bagian dalam tema bahasan mekanika bahan pertanian. Yang harus selalu diperhatikan adalah bahwa sifat-sifat mekanis, panas, optik dan listrik dari bahan-bahan pertanian sangat dipengaruhi oleh kandungan lengas bahan sehingga investigasi tentang adsorpsi dan desorpsi lengas oleh bahan-bahan merupakan salah satu bagian penting dalam setiap kajian tentang bahan-bahan pertanian. 

Teknik pertanian telah lama banyak mengandalkan pada data dan pengetahuan empiris. Keserbaragaman produk, kompleksitas dari struktur biologis dan variasi yang berkelanjutan dari sifat-sifat bahan, berdampak pada interaksi dan hubungan yang sangat rumit, sehingga suatu teori atau rumusan yang baku sangat susah untuk dijabarkan. Kemajuan akan sangat dimungkinkan apabila lebih banyak hasil-hasil penelitian yang sistematis dikumpulkan sedemikian sehingga melalui analisis dan korelasi bisa dilakukan generalisasi. 

Salah satu pekerjaan penting dalam studi-studi tentang mekanika bahan pertanian dimasa mendatang adalah elaborasi dari metode kalkulasi yang memungkinkan penggunaan hukum-kukum material dan sifat fisik bahan yang telah diketahui didalam disain dan simulasi mesin-mesin dan teknologi proses. Elaborasi dan penerapan metode kalkulasi ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit karena hukum-hukum bahan yang terlibat sangat komplek (tergantung pada banyak faktor, dan pada umumnya tidak linier). 

Dalam kebanyakan cabang produksi pertanian, mekanisasi sudah merupakan hal yang umum. Meskipun demikian mekanisasi masih mempunyai implikasi negatif dalam beberapa hal seperti: kehilangan (losses) yang tinggi dalam tahap panen, kerusakan bahan selama operasi mekanis, dll. Sampai saat ini tingkat kehilangan yang tinggi masih terjadi khususnya pada proses pengumpulan dan penanganan (handling) untuk buah-buahan dan sayuran. Mekanisasi juga masih dirasakan berdampak negatif dalam proses pembenihan. 

Reduksi tingkat kehilangan karena kerusakan, dan pemeliharaan kualitas produk, dimungkinkan dengan cara menerapkan hukum-hukum dan sifat-sifat bahan yang relevan. Pengetahuan akan sifat-sifat bahan pertanian memungkinkan dilakukannya pengembangan disain mesin-mesin dan teknologi proses yang lebih moderen dengan karakteristik kualitas kerja yang lebih sempurna, termasuk tingkat kehilangan yang rendah dan tingkat operasi yang lebih efisien. Untuk keperluan tersebut, pengetahuan tentang mekanika bahan pertanian sangatlah penting.