Agar para pencari tenaga kerja baru dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien, ekonomis dan efektif, mereka periu mengetahui atau menggali berbagai sumber rekrutmen yang mungkin digarap, meskipun benar bahwa mungkin saja tidak semua sumber tersebut perlu selalu digarap. Adapun sumber-sumber yang dimaksud adalah:
1. Pelamar langsung
Perlakukanlah setiap pelamar yang datang langsung secara sopan dan diplomatis, demi reputasi komunitas pengusaha dan harga diri pelamar. Banyak pengusaha memberikan wawancara singkat kepada setiap pelamar yang datang langsung dengan divisi SDM, bahkan bila hanya untuk mendapatkan informasi tentang pelamar, siapa tahu bisa mengisi posisi lowong dimasa mendatang.
2. Lamaran tertulis
Sebagaimana halnya dengan lamaran langsung, para pelamar yang mengirimkan Iamarannya secara tertulis mungkin hanya mencoba saja tanpa mengetahui secara pasti apakah dalam organisasi tersebut ada lowongan atau tidak. Bagi pencari tenaga kerja, sumber ini penting dipertimbangkan karena jika ternyata ada lamaran yang dipandang memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditetapkan, beban kerja menjadi berkurang untuk mencari tenaga kerja baru.
3. Lamaran berdasarkan informasi orang dalam
Suatu hal yang lumrah apabila para anggota organisasi menyampaikan informasi mengenai lowongan yang ada kepada berbagai pihak yang diketahuinya sedang mencari pekerjaan dan menganjurkan mereka mengajukan lamaran. Kelemahan penggunaan sumber ini yaitu tidak ada jaminan bahwa informasi tentang lowongan diberikan oleh orang dalam kepada para calon pelamar yang paling memenuhi syarat.
4. Man
Semua orang telah mengenal Man pekerjaan, dan banyak telah merespon satu atau lebih Man tersebut. Agar berhasii dalam menggunakan Man Iowongan, perusahaan harus menekankan dua masalah yaitu media periklanan dan bentuk iklannya. Seleksi dari media terbaik bisa koran lokal, TV, atau internet, tergantung pada posisi yang ingin direkrut. Bila perusahaan merekrut pekerja dengan keterampilan khusus seperti memelihara peralatan tenun-tekstil, perusahaan barangkali harus memasang Man pada wilayah yang menjadi jantung industri tekstil. Intinya adalah untuk menentukan target Man agar berfungsi. Satu kemunduran untuk jenis Man pada koran perdagangan adaiah waktu terbitnya yang lama dari yang biasanya dibutuhkan, antara waktu masuknya Man dan publikasi jurnal atau koran itu.
Dalam membuat Man, pembuat Man yang berpengalaman membuat desain empat poin yang disebut AIDA (attention/perhatian,interest/minat, desire/keinginan, action/tindakan) untuk membuat Man. Tentu saja perusahaan harus membuat Man yangmenarik perhatian, atau pembaca akan mengabaikannya. Kembangkanlah minat dalam pekerjaan itu. Perusahaan bisa mengembangkan minat sesuai dengan sifat dari pekerjaan, seperti dengan kalimat "Anda akan berkembang untuk pekerjaan yang menantang". Perusahaan juga dapat menggunakan aspek lain dari pekerjaan seperti lokasinya, untuk mendorong minat. Mendorong keinginan dapat dilakukan dengan menonjolkan faktor minat pada pekerjaan melalui kata-kata seperti "bepergian atau tantangan". Ingatlah target pembacanya.
Akhirnya, pastikan Man itu meminta pernyataan seperti "hubungan hari ini", atau "tulislah surat hari ini untuk informasi lebih lanjut" Kita mungkin membayangkan bahwa saat ini sebagian besar pengusaha telah terbiasa dengan hal-hal yang biasanya tidak dapat mereka letakkan dalam Man seperti "dibutuhkan pria", atau "lebih disukai wanita muda". Berusaha kreatif saat membuat Man. Saat ini Man perekrutan menjual citra perusahaan, mempromosikan keuntungannya, dan sering kali mirip dengan Man produk dari pada Man untuk pekerjaan. perusahaan juga meminta periklanan membuat Man yang terlihat profesional dan mereka lebih teliti dalam perletakannya. Salah satu. contoh toko peralatan olah raga menempatkan Man lowongan pekerjaan pada kolom olah raga bukan bukan pada halaman Man lowongan kerja, dengan asumsi kolom itulah yang dibaca penggemar olah raga dan merekalah orang-orang yang ingin dipekerjakan oleh pengusaha.
5. Lembaga Pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan jelas merupakan salah satu sumber utama rekrutmen tenaga kerja baru. jalur ini sering ditempuh karena di banyak lembaga pendidikan biasanya terdapat biro penempatan yang tugas pokoknya adalah membantu alumninya memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan atau keahliannya. Para pencari tenaga kerja menghubungi biro penempatan itu terlebih dahulu dan biro itulah yang mempertemukan pencari tenaga kerja dengan pencari pekerjaan.
Terlepas dari kenyataan bahwa jalur ini ditempuh secara luas oleh berbagi organisasi, kiranya relevan untuk menekankan bahwa dikalangan organisasi pemakai tenaga kerja masih sering dipertanyakan apakah suatu lembaga pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan para lulusan yang siap pakai ataukah ada kriteria lain. Sebuah studi menyimpulkan bahwa lulusan baru dari perguruan tinggi mengisi sekitar 38% dari semua pekerjaan yang membutuhkan gelar. Persentase itu hanya untuk pekerjaan level entri yang mungkin kebutuhannya sangat tinggi.
Comments
Post a Comment