Metode Pengendalian Finansial
Secara rinci metode pengendalian finansial memiliki empat hal
dapat diuraikan berikut ini:
1. Diperolehnya
keterandalan dan integritas informasi
Di era globalisasi ini, sistem informasi menjadi begitu penting
bagi organisasi dalam rangka mensikapi perubahan yang serba cepat atas
perubahan kondisi dan lingkungan yang ada dan meningkatnya kecanggihan sarana
teknologi informasi. Umumnya, sistem informasi dibagi ke dalam 2 (dua) aspek,
yakni:
(a) informasi akuntansi financial yang menghasilkan
laporan keuangan organisasi dan berbagai laporan lainnya seperti penggunaan
anggaran atau budget; dan
(b) sistem informasi kegiatan yang menghimpun
informasi terkait dengan berbagai aspek kegiatan yang menghasilkan laporan
tingkat keberhasilan kinerja.
Tujuan dari
pengendalian manajemen adalah untuk mempertahankan
keterandalan dan integritas sistem informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan.
2. Kepatuhan pada
kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku
Kepatuhan pada
kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat dicapai
melalui sistem pengendalian manajemen. Kegagalan ketaatan pada kebijakan dan
ketentuan yang berlaku dapat membahayakan usaha koordinasi yang dirancang dalam
suatu sistem pengendalian.
3. Melindungi aset
organisasi
Pada umumnya
pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk melindungi aset organisasi.
Contoh pengendalian tersebut adalah dikuncinya pintu gudang penyimpanan barang,
direkrutnya satpam, digunakannya password komputer, dibangunnya pagar,
ditempatkannya aset berharga pada tempat yang tidak mudah diakses orang yang
tidak berhak/berwenang.
4. Pencapaian kegiatan
yang ekonomis dan efisien
Realita bahwa sumber daya
bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip ekonomis dan
efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi manajemen organisasi adalah memperoleh
keluaran atau hasil yang maksimal dengan pengeluaran tertentu atau mencapai
hasil tertentu dengan biaya yang minimal. Standar operasi seharusnya memberikan
kriteria pengukuran untuk menilai tingkat keekonomisan dan efisiensi. Dalam
dunia bisnis, kriteria penilaian kehematan dan efisiensi tercermin dalam
laporan keuangannya. Namun demikian, bagi
organisasi nirlaba, termasuk organisasi pemerintah, kriteria penilaian
dituangkan dalam bentuk indikator keberhasilan kinerja. Tujuan pengendalian
dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak manajemen dan pegawai organisasi.
Oleh karena manajemen organisasi berusaha mencapai visi dan misi organisasinya
dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, maka
manajemen perlu secara terus menerus menilai dan mengevaluasi sistem
pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa sistem pengendalian telah
dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara tepat untuk
mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada akhirnya untuk memastikan
pencapaian tujuan organisasi.
Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji
sistem pengendalian manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu
beroperasi, bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana
pengendalian dapat membantu mengidentifikasi risikorisiko utama atas adanya
kecurangan, pemborosan, penyalahgunaan wewenang, dan salah pengelolaan (mismanagement).
Evaluasi pengelolaan sistem pengendalian manajemen merupakan usaha manajemen
untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.