Konsep Seisan(生産)atau Produksi
Seisan(生産)atau produksi memiliki arti membuat
barang-barang atau produk (manufakturing).
Pengertian ini
diperluas dengan mencakup
pula tahapan sebelum proses manufakturing tersebut (Ogawa,
1984:5).
Manufakturing atau industri pengolahan adalah kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa yang
bukan tergolong produk primer. Produk primer
adalah produk-produk yang tergolong bahan mentah,
yang dihasilakan oleh kegiatan eksploitasi sumber daya alam hasil pertanian, kehutanan, kelautan,
dan pertambangan, dengan kemungkinan mencakup produk pengolahan awal sampai
dengan bentuk dan spesifikasi teknis yang standar dan lazim diperdagangkan sebagai produk primer (termasuk
pengolahan pasca panen dan produk-produk pembersihan
bijih material industri (ore dressing).
Menurut Konsep Produksi Toyota dalam Shibunsha (2007)
Jasa industri yang berkaiatan erat dengan industri
pengolahan atau manufaktur adalah:
1. Jasa teknik yang mendukung terbangunnya instalasi produksi
atau
pabrik
ataupun dibuatnya alat produksi yang siap menghasilakan jasa yang bisa dijual
(alat transportasi), yaitu jasa konsultasi pembangunan proyek industri,
jasa desain, dan engineering pabrik (rancang
bangun pabrik, kapal, kapal
terbang, kereta api atau mobil), dan jasa konstruksi pabrik.
2. Jasa teknik yang menunjang pembuatan alat tau mesin atau peralatan pabrik.
3. Jasa teknik yang menunjang pembuatan bahan
konstruksi dasar, misalnya jasa litabang industri, jasa
pengujian mutu bahan atau barang, jasa kalibrasi alat ukur.
4. Jasa teknik yang menunjang
kegiatan produksi industri (di masa operasi),
seperti jasa inspeksi teknik, jasa pengujian mutu (bahan baku, produk,
limbah industri), jasa pemeliharaan pabrik, jasa konsultasi teknik
industri, dan sebagainya .
Konsep produksi menurut Toyota adalah pengurangan biaya, atau perbaikan produktivitas yang
dicapai dengan menghilangkan
berbagai pemborosan
seperti misalnya sediaan yang terlalu banyak dan tenaga kerja yang terlalu banyak (Yasuhiro,
1995:1).
Maksud dasar dari sistem produksi Toyota ialah meningkatkan laba dan mengurangi biaya melalui penghapusan sama
sekali pemborosan misalnya sediaan atau tenaga kerja yang
terlalu banyak.
Untuk mencapai pengurangan biaya, produksi harus dengan cepat dan
secara fleksibel menyesuaikan diri
dengan perubahan permintaan pasar
tanpa kelebihan waktu yang tidak berguna.
Gagasan semacam itu dicapai dengan konsep JIT: menghasilkan barang yang
diperlukan, dalam jumlah yang diperlukan,
dan pada waktu yang diperlukan.
Di Toyota sistem kanban(看板)
telah dikembangkan
sebagai suatu cara untuk mengirim produksi
selama satu bulan dan memanajemeni JIT. Untuk melaksanakan
sistem kanban(看板), diperlukan pelancaran produksi
dengan meratakan jumlah dan variasi dalam pengambilan
suku cadang oleh lini rakit
terakhir.