Menurut Martinich, struktur proses produksi
dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu :
1.Flow Processes
Proses produksi yang pada umumnya dilakukan jika terdapat tipe proses
produksi yang sama yang dilakukan
dengan suatu urutan produksi yang tetap.
Proses produksi tersebut dilakukan pada work stations
yang berbeda yang diatur
dan disusun
secara
berurutan.
Keuntungan dari sistem produksi ini adalah
tingkat efisiensi proses produksi yang
lebih
besar
sebagai akibat dari spesialisasi mesin, tenaga kerja, peralatan dan penangan material.
2.
Job-shop Processes
Proses
produksi
yang dilakukan
jika terdapat beberapa
produk yang memerlukan beberapa tipe proses produksi
yang berbeda dan pada tiap-tiap proses produksi tersebut terdiri
dari beberapa urutan
produksi yang berbeda pula. Keuntungan dari sistem produksi ini adalah tingkat fleksibilitas terhadap pekerjaan yang dilakukan lebih tinggi daripada
Flow Process.
3.
Celular Processes
Proses produksi
yang merupakan gabungan dari unit flow process yang kecil
dan job shop process. Proses produksi
ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat fleksibilitas yang tinggi
dari flow process dan tingkat
produksi yang lebih
tinggi dari job shop process.
4.
Project Processes
Proses produksi
yang menghasilkan satu ouput yang sangat spesifik
dan mempunyai tingkat fleksibiltas yang sangat tinggi untuk disesuaikan
dengan permintan dari hasil produksi tersebut.
Sistem
produksi dapat terdiri dari beberapa sub sistem yang mempunyai
struktur proses yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penentuan
struktur proses produksi
tergantung dari beberapa
faktor, diantaranya adalah
:
1.
Volume dan pola permintaan produksi.
2.
Diferensiasi dan tipe pemrosesan
dari produk.
3.
Tipe dari order pelanggan apakah
made to stock atau made
to order.
4.
Karakteristik fisik dari produk
dan teknologi yang digunakan.