Tipe-tipe Peramalan
Suatu perusahaan menggunakan tiga tipe ramalan pada perencanaan operasionalnya untuk yang akan datang (Heizer,J. Dan Render,B., 1996, p160), yaitu:
1. Economic forecast, berhubungan dengan silkus bisnis dimana melalui prediksi nilai inflasi, money supplies, dan indicator perencanaan yang lainnya.
2. Technological forecast, mengenai kemajuan teknologi dimana dapat menghasilkan produk baru.
3. Demand forecast, rencana permintaan produk atau jasa pada suatu perusahaan. Ramalan permintaan ini disebut juga peramalan penjualan (sales forecast), ramalan permintaan ini dapat mengkoordinasikan produksi pada perusahaan, kapasitas, sistem penjadwalan, keuangan, pemasaran, dan perencanaan personal.
Suatu perusahaan menggunakan tiga tipe ramalan pada perencanaan operasionalnya untuk yang akan datang (Heizer,J. Dan Render,B., 1996, p160), yaitu:
1. Economic forecast, berhubungan dengan silkus bisnis dimana melalui prediksi nilai inflasi, money supplies, dan indicator perencanaan yang lainnya.
2. Technological forecast, mengenai kemajuan teknologi dimana dapat menghasilkan produk baru.
3. Demand forecast, rencana permintaan produk atau jasa pada suatu perusahaan. Ramalan permintaan ini disebut juga peramalan penjualan (sales forecast), ramalan permintaan ini dapat mengkoordinasikan produksi pada perusahaan, kapasitas, sistem penjadwalan, keuangan, pemasaran, dan perencanaan personal.
Langkah-langkah Peramalan
Mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Menurut Sofyan Assauri (1985, p5), peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menganalisa data lalu, tahap ini berguna untuk mencari pola dari data pada masa lalu. Data yang dikumpulkan haruslah data yang akurat sebab data yang tidak akurat atau kurang memadai, akan menyebabkan hasil ramalan menjadi kurang tepat. Menganalisa data dengan menggunakan tabulasi akan mempermudah untuk mengetahui pola data itu.
2. Menentukan metode yang dipergunakan. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Apabila akurasi model data itu menurun karena terjadinya perubahan pola data, maka model teresenut perlu dievaluasi ulang dan diganti apabila perlu.
Mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Menurut Sofyan Assauri (1985, p5), peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menganalisa data lalu, tahap ini berguna untuk mencari pola dari data pada masa lalu. Data yang dikumpulkan haruslah data yang akurat sebab data yang tidak akurat atau kurang memadai, akan menyebabkan hasil ramalan menjadi kurang tepat. Menganalisa data dengan menggunakan tabulasi akan mempermudah untuk mengetahui pola data itu.
2. Menentukan metode yang dipergunakan. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Apabila akurasi model data itu menurun karena terjadinya perubahan pola data, maka model teresenut perlu dievaluasi ulang dan diganti apabila perlu.
Comments
Post a Comment