Klasifikasi Penyakit Tumbuhan - Puluhan ribu penyakit tumbuhan mengganggu tumbuhan yang
dibudidayakan. Rata-rata, setiap tanaman budidaya dapat diganggu oleh
seratus penyakit tumbuhan atau bahkan lebih. Setiap jenis patogen
diperkirakan mengganggu mulai dari satu varitas sampai beberapa atau
bahkan ratusan species tumbuhan. Untuk memudahkan pengkajian
penyakit tumbuhan, tentu saja penyakit tumbuhan tersebut harus
dikelompokkan ke dalam beberapa pola-pola yang teratur.
Hal ini juga
penting karena untuk mengidentifikasikan dan selanjutnya untuk
mengendalikan penyakit tumbuhan. Salah satu dari beberapa kriterium
mungkin digunakan untuk mengelompokkan penyakit tumbuhan. Kadangkadang
penyakit tumbuhan dikelompokkan berdasarkan gejala yang
ditimbulkan (busuk akar, kanker, layu, bercak daun, kudis, hawar (blight),
antraknosa, karat, gosong, mosaik, menguning), menurut organ tumbuhan
yang dipengaruhinya (penyakit akar, penyakit batang, penyakit daun,
penyakit buah), atau menurut jenis tumbuhan yang dipengaruhinya
(penyakit tanaman lapangan (field crop), penyakit tanaman sayuran,
penyakit tanaman buah-buahan, penyakit hutan, penyakit tanaman
padang rumput, penyakit tanaman hias).
Akan tetapi kriterium yang sangat
membantu dalam mengelompokkan penyakit tumbuhan adalah
berdasarkan jenis patogen penyebab penyakit, kemungkinan perkembangannya dan penyebaran penyakitnya dan juga tindakan
pengendaliaannya.
Penyakit tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Penyakit tumbuhan yang bersifat infeksi, atau biotik (parasit)
a. Penyakit yang disebabkan oleh jamur.
b. Penyakit yang disebabkan oleh prokariota (bakteri dan
mikoplasma).
c. Penyakit yang disebabkan oleh tumbuhan tingkat tinggi parasit.
d. Penyakit yang disebabkan oleh virus dan viroid.
e. Penyakit yang disebabkan oleh nematode.
f. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa.
2. Penyakit non-infeksi, atau abiotik (fisiopath), adalah penyakit yang
disebabkan oleh:
a. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
b. Kekurangan atau kelebihan kelembapan tanah.
c. Kekurangan atau kelebihan cahaya.
d. Kekurangan oksigen.
e. Polusi udara.
f. Defisiensi hara.
g. Keracunan hara.
h. Kemasaman atau salinitas.
i. Toksisitas pestisida.
j. Kultur teknis yang salah.
Comments
Post a Comment