Berbagai kendala dalam proses rekrutmen

Kiranya perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa dalam menjalankan tugas mencari calon-calon karyawan, para pencari tenaga kerja harus menyadari bahwa mereka menghadapi berbagai kendala permasalahan. Berbagai penelitian dan pengalaman banyak orang dalam hat rekrutmen menunjukan bahwa kendala yang biasa dihadapi digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak, arganisasi yang bersangkutan sendiri dan kebiasaan para pencari tenaga kerja sendiri. 

1. Kondisi eksternal (lingkungan) 
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam kaitan ini antara lain: 

a. Para manajer yang memerlukan tenaga kerja baru sering hanya mengatakan agar para pencari tenaga kerja mencari tenaga keria baru yang paling memenuhi syarat. Pernyataan yang terlalu umum itu sering menempatkan pencari tenaga kerja pada posisi yang sulit karena sukarnya menterjemahkan keinginan para manajer itu dalam praktek rekrutmen. 

b. Sering dalam mengeloia SDM pengertian "berpengalaman sekian tahun" diidentikkan dengan "memiliki masa kerja sekian tahun". Padahal kedua hal tersebut berbeda sekali. Artinya, jika seseorang tidak bertumbuh dalam kemampuan, keterampilan dan kematangan jiwa, seseorang bisa saja mempunyai masa kerja bertahun-tahun, tetapi sesungguhnya orang tersebut tidak punya pengalaman apa-apa. 

c. Tenaga kerja yang berpengalaman akan menurut imbalan yang tinggi berdasarkan harapan dan persepsi yang bersangkutan tentang imbalan yang wajar diterimanya. Jika tidak, yang bersangkutan sangat mungkin tidak berminat bekerja pada organisasi yang berusaha merekrutnya. 

2. Faktor-faktor organisasional 
Perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan sistem imbalan tidak terbatas hanya pada upah dan gaji saja, akan tetapi mencakup pula berbagai kompensasi material lainnya seperti tunjangan istri dan anak, tunjangan jabatan, fasilitas angkutan, fasilitas perumahan, asuransi, bantuan biaya pendidikan, bahkan hak cuti pada wak-tu mana seorang tetap menerima penghasilan penuh. Kebijaksanaan kompensasi ini dapat menjadi kendali bagi para pencari tenaga kerja baru dalam arti bahwa mereka hanya dapat menawarkan tingkat penghasiIan tertentu kepada para pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku daiam organisasi. 

3. Kebiasaan pencari tenaga kerja 
Segi negatif dari kebiasaan, yang tentunya merupakan kendala dalam proses rekrutmen, ialah kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif kuat, karena misalnya tenaga kerja yang direkrut mampu bekerja sesuai dengan tuntutan tugasnya. Segi negatif lain adaiah sikap pandang enteng terhadap tugasnya sehingga usaha rekrutmen dihentikan apabila tetah ada lamaran yang masuk dan tidak Iagi berusaha mencari alternatif lamaran sehingga yang benar-benar terbaiklah yang direkrut.

Comments