Fungsi dan arti Afiks

a. Sufiks –an
fungsi afiks –an yang dihubungkan dengan kata kerja ialah membentuk kata kerja,
Arti –an
a.1. Menyatakan tempat
Contoh : Kerbau itu mencari kubangan, karena panas terik
Engkaulah tumpuan harapan Ayahmu
a.2. Menyatakan alat
Contoh : Ambilah saringan teh, kata Ibu kepada Lilis
Bawa kemari pikulan itu kata Rosa
a.3.  Menyatakan hasil/akibat dari perbuatan
Contoh :  Sekali sebulan, siswa harus membuat karangan
Besar dugaan bahwa ia sudah meninggal
a.4. Menyatakan himpunan
Contoh :  Tiga hari kami terapung –apung di lautan
Parit itu penuh kotoran
a.5. mengatakan yang biasa di....
Contoh :  Setiap orang harus menyediakan makanan sendiri
Siswa di suruh membawa pakaian olah raga
a.6. Menyatakan tiap –tiap
Contoh : Kain itu tidak di jual eceran
Saya membaca mingguan Ibu Kota
a.7.  Mempunyai sifat seperti bentuk dasar
Contoh :  Adik suka minum manisan lebah
Kami berkumpul di lapanagan bola

b. Sufika –kan
Fungsi –kan ini membentuk kata kerja berobjek biasanya –kan bergabung debngan me -/di – jika tidak dalam bentuk arti –kan :
b.1.  Menyatakan kuasif
Contoh :  Panaskan air itu sebentar !
Ratakan tanah lapang itu. !
b.2. Melakukan perbuatan untuk kepantingan orang lain
Contoh :   Sediakan makanan untuk ayah !
Ikatkan sepatu adikmu Srima !
b.3. Menyatakan membawa
Contoh : Saya (me)nyebrangkan adik
Pilot itu (me)nerbangkan kapalnya

c. Sufiks –i
Fungsinya sama dengan –kan , yaitu membentuk kata kerja ber objek
Contoh kalimat berikut:
Pemerintah (mem)dahulukan kepentingan rakyat. Pemerintah (me)dahului kepentingan rakyat.
Kedua kalimat itu berbeda, kalimat  pertama, kepentingan rakyat, yang di utamakan, sedangkan pada kalimat kedua kepentingan rakyat dipentingkan. Perbedaan lain antara –kan dan –i :
a. –kan menyatakan hubun gan alat
   -i menyatakan hubungan empat
b. –kan menghendaki objek yang bergerak
   -i menghendaki objek yang tidak bergerak (dalam arti luas)
Bandingkanlah :
a. Petani menanamkan bibit (binit berpindah dari persemaian ke sawah)
   Petani menanami sawahnya (sawahnya tidak berpindah)
b. Pawang itu memasuki rumah baru (rumah baru tidak bergerak)
    Pawang itu pandai menjinakkan gajah (gajah dari keadaan liar menjadi jinak)

Arti sufiks –i :
c.1.  Menyatakan tempat
Contoh : Ia dapat (me)lompati prit itu
Kami takut (me)nyebrangi sungai yang dalam itu
c.2.  Menyatakan menaruh/membunuh
Contoh : Anak –anak sedang (me)nyampuli buku tulisnya
Surat ini seharusnya (di)tandatangani penghulu
c.3. Menyatakan membuang
Contoh : Kami disuruh ibu( me)nguliti kacang tanah
Sumiarti sedang (me)mbului ayam
c.4. Menyatakan kausif
Contoh : Buaya itu berjemur (me)manasi tubuhnya
Kamu jangan (me)nyakiti hati oarang tua
c.5. Menyatakan intensitas/berulang –ulang
Contoh : Anak –anak (me)lempari buah mangga
Kakak (me)mukuli kucing itu sampai mati
Catatan : seperti –kan , -i, juga bisa bergabung dengan me -/di- kecuali pada bentuk perintah.

d. Sufika nya –
fungsinya ialah membentuk kata benda
Arti –nya:
d.1. Menjelaskan situasi
contoh :     Anak itu makan dengan rakusnya
Burung itu bernyani dengan merdunya
d.2. Menegaskan/menekankan bentuk dasarnya
contoh :           Rumah itu sudah di jual , tapi uang na belim di terimanya
Belum waktunya kamu berumah tangga

e. Sufiks –anda
Fungsi –anda ialah untuk menyatakan eratnya hubungan atau sebagai penghormatan.
Arti –anda sama saja dengan fungsinya.

f. Sufiks –wan /-wati

g. Sufiks –man /-wati
Sufiks wan/wati dan –man /-wati tidak mempunyai fungsi, karena tidak memiliki jenis katanya.
Arti afiks nya ialah menyatakan mempunyai, Contohnya : hartawan, budiman, jutawan, dan sebagainya.

Dari arti berkembang menjadi:
g.1. Menyatakan ahli/memiliki pengatahuan luasyang disebut pada kata dasar.
Contoh :  Ia seorang negarawan yang terkenal
Sastrawan indonesia sudah dapt disejajarkan dengan satrawan asing
Kehidupan seniman agak lain dengan kehidupan kaum awam
g.2. Menyatakan tulus hati
Contoh :  Biaya perayaan itu dari darmawan
Sukarelawan/wati banyak jasanya dalam pembebasan irian barat

h. Sufiks isme
Arti sufiks –isme menyangkut suatu aliran atau paham
Contoh : Sosialisme, Marksisme, Nasionalisme, Konolialisme, kapitalisme, sukuisme, daerahlisme, dan sebagainya.