Media Periklanan Menurut Jefkins

Setiap saat kita selalau milihat iklan bukan? baik itu di jalanan ataupun di media online atau sebagainya, terkecuali kita di hutan... Media iklan saat ini sudah menjadi begaian dari team promosi suatu produk. disini saya akan membagi anda informasi tentang media periklanan tersebut.

Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Iklan dapat ditemui di mana saja, misalnya di dalam surat kabar, majalah, televisi dan lain-lain. Iklan merupakan sarana untuk mempromosikan produk dan jasa. Menurut Jefkins (1996 : 15- 16), periklanan merupakan cara menjual melalui penyebaran informasi, tetapi informasi yang dikemukakan bukan sembarang informasi dan tidak semua informasi merupakan iklan. Pengertian iklan menurut Durianto, et al. dalam Kusrianti, et al. (2004 : 1) adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efektif. Iklan yang menarik banyak menggunakan kata-kata dan disertai gambar. Komunikasi yang efektif senantiasa ditentukan oleh perpaduan antara kata-kata dan gambar (Jefkins, 1996 : 20). Kata yang dipilih adalah kata-kata yang terkesan unik sehingga pembaca pun dipaksa untuk berhenti sejenak, membacanya dan merenungkan maknanya. Contohnya adalah iklan tembakau pipa Dutch Blend yang berbunyi “baunya harum bagaikan kaos kaki baru” (Jefkins, 1996 : 20). Kalimat itu membuat pembaca terdorong untuk memperhatikan iklan tersebut. Kalimat iklan pembuka atau headline atau tajuk utama iklan banyak menggunakan tanda seru. 
Selain banyak menggunakan tanda seru, kata hubung dan preposisi dalam kalimat iklan juga banyak dihilangkan. Headline atau tajuk iklan merupakan bagian yang penting dari iklan karena bertujuan menarik perhatian pembaca. Kalimat tajuk iklan adalah bagian yang paling ditonjolkan dari sebuah iklan. Tajuk iklan yang berupa kalimat pendek ditulis dengan huruf yang paling besar dan diletakkan di bagian atas atau tengah iklan. Setelah tajuk iklan, biasanya ada bagian penjelasan mengenai barang atau jasa yang diiklankan. Kalimat-kalimat dalam bagian penjelasan mengandung bujukan agar pembaca tertarik dan membeli produk atau barang yang diiklankan tersebut.

Dalam iklan Jepang, tajuk iklan ditulis dengan huruf yang lebih besar dari huruf pada bagian-bagian lain. Ada iklan yang tajuknya ditulis dengan warna yang berbeda. Huruf yang digunakan bisa berupa kanji, hiragana, katakana, huruf latin dan angka-angka. Penggunaan huruf-huruf yang bervariasi tersebut membuat iklan menjadi menarik. Lay- out iklan pun banyak menggunakan gambar yang besar dan berwarna.

Bahasa iklan mempunyai daya informatif persuasif. Sifat khas bahasa iklan adalah singkat, lancar, padat, sederhana, lugas, netral dan menarik (Kusrianti, et al., 2004 : 8). Selain itu, dengan adanya pelesapan kalimat iklan menjadi lebih efektif, efisien dan wacananya menjadi padu atau kohesif (Kusrianti, et al., 2004 : 8). Selain itu untuk menarik perhatian orang, kalimat dalam iklan harus singkat, mudah dimengerti, sederhana, dan hanya memuat informasi yang diperlukan saja (Nagara dan Chino, 1989 : 24). 
Noviani dalam Kusrianti, et al. (2004 : 1) menjelaskan terdapat dua tingkatan makna dalam pesan yang disampaikan suatu iklan, yaitu makna yang ditampilkan secara eksplisit dan makna yang ditampilkan secara implisit. Makna eksplisit ditampilkan di permukaan iklan sehingga pembaca dapat langsung menangkap isi pesan dari suatu iklan ketika membacanya. Makna implisit tidak ditampilkan di permukaan iklan sehingga pembaca harus memikirkan pesan yang terkandung dalam iklan. Kalimat iklan dibuat singkat namun efektif dan efisien agar pesan tersampaikan. Menurut Chaer (2007 : 270), agar kalimat menjadi lebih efektif maka bagian-bagian tertentu dari kalimat tersebut dilesapkan.

Comments