Pelaksanaan Focus Group Discussion

1. Persiapan 
Fasilitator dan pencatat harus datang tepat waktunya sebelum peserta datang. Ambil kesempatan untuk berbincang dengan peserta dan gunakan kesempatan ini untuk mengenal nama peserta dan yang menjadi perhatian mereka. 

Fasilitator menyiapkan dan mengatur tempat duduk peserta sedemikian rupa sehingga mendorong peserta untuk mau berbicara. Sebaiknya peserta duduk dalam satu lingkaran dengan fasilitator sedangkan pencatat biasanya duduk di luar lingkaran tersebut. Fasilitator harus mengusahakan tidak ada intrupsi dari luar pada waktu FGD berjalan. Semua perlengkapan FGD harus disiapkan, misalnya kaset, baterai, petunjuk diskusi, dan lain-lain. 

2. Pembukaan FGD 
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh fasilitator ketika membuka diskusi sebagai berikut : 

b. Jelaskan tujuan diadakan FGD, perkenalkan nama fasilitator serta pencatat dan peranannya masing-masing. 

c. Minta peserta memperkenalkan diri dan fasilitator harus cepat mengingat nama peserta dan menggunakannya pada waktu berbicara dengan peserta. 

d. Jelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak bertujuan untuk memberikan ceramah tetapi untuk mengumpulkan pendapat dari peserta. Tekankan bahwa fasilitator ingin belajar dari peserta. 

e. Tekankan bahwa pendapat dari semua peserta sangat penting sehingga diharapkan semua peserta aktif mengeluarkan pendapat. 

f. Jelaskan bahwa pada waktu fasilitator mengajukan pertanyaan jangan berebut menjawabnya dalam waktu bersamaan antar peserta. 

g. Mulailah pertemuan dengan mengajukan pertanyaan yang sifatnya umum dan tidak berkaitan dengan topic diskusi. 



1. Teknik Pengelolaan Focus Group Discussion 

Beberapa teknik yang dapat dilakukan pada waktu melaksanakan FGD yaitu : 

a. Klarifikasi 
Sesudah peserta menjawab pertanyaan, fasilitator dapat mengulangi jawaban peserta dalam bentuk pertanyaan untuk meminta penjelasan yang lebih lanjut. Misalnya : Apakah saudara dapat menjelaskan lebih lanjut tentang hal tersebut ? 

b. Reorientasi 
Supaya diskusi hidup dan menarik, teknik reorientasi harus efektif. Fasilitator dapat menggunakan jawaban seorang peserta untuk ditanyakan kepada peserta lain. 

c. Ahli / orang lain yang berpengaruh 
Usahakan supaya orang yang ahli semisal bidan, dokter atau lurah tidak hadir dalam pertemuan FGD ibu-ibu pengunjung Posyandu. Tetapi apabila tidak dapat dihindari mohon pada mereka untuk diam dan mendengarkan diskusi. Apabila ad aide atau saran dapat dikemukakan kepada fasilitator sesudah diskusi. 

d. Peserta yang dominan 
Apabila ada peserta yang dominan, maka fasilitator harus lebih banyak memperhatikan peserta lain agar supaya mereka lebih berpartisipasi. Dapat juga dilakuka dengan tidak memperhatikan orang yang dominan tersebut sehingga tidak mendorongnya untuk memberikan jawaban. Kalau tidak berhasil maka secara sopan fasilitator dapat menyatakan kepadanya untuk memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk berjalan. 

e. Peserta yang diam 
Agar supaya peserta yang diam mau berpartisipasi, maka sebaiknya memberikan perhatian yang banyak kepadanya dengan selalu menyebutkan namanya dan mengajukan pertanyaan. 

f. Penggunaan gambar atau foto 
Dalam melakukan FGD, fasilitator dapat menggunakan foto atau gambar, misalnya memperlihatkan foto anak yang kurang gizi dan menanyakan “bagaimana keadaan anak tersebut? Apa yang harus ibu lakukan?” 

2. Teknik Probing 

Probing adalah kemampuan untuk menstimulasi percakapan untuk mendorong responden menjawab pertanyaan secara lengkap. Cara melakukan probing adalah dapat mengajukan pertanyaan “siapa, apa, dimana, bilamana, mengapa, bagaimana?”. Beberapa teknik probing yang umumnya digunakan: 

a. Echo probe 

Adalah teknik probing dengan mengulangi jawaban responden 

b. Requested probe 
Yaitu mengulangi bagian dari petanyaan 

c. Silent probe 

Teknik probing dengan cara menunggu sebentar atau istirahat untuk memperoleh penjelasan yang lebih jauh. 

d. Encouragement probe 
Untuk mendorong orang untuk meneruskan pembicaraannya dengan senyum menganggukan kepala dan lain-lain 

e. Repeat probe 
Dengan cara mengulangi pertanyaan. Hal ini dilakukan apabila terjadi kebingungan pada responden. Probing berakhir jika kita telah memperoleh jawaban yang lengkap sehingga kita telah mencatat apa yang ada dalam pikiran responden, arti dan kedalamannya. 

3. Penutupan Fokus Group 
Untuk menyimpulkan pertemuan Focus Group, fasilitator sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut: 
a. Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai, tanyakan kepada masing-masing peserta apakah masih ada lagi komentar. Komentar yang sesuai dapat digali lebih mendalam. 
b. Ucapkan terimakasih kepada para peserta atas pasrtisipasinya dan nyatakan bahwa komentar mereka sangat berguna untuk penyusunan program atau untuk merancang materi pendidikan dan lain-lain. 

Sesudah FGD selesai, fasilitator dan pencatatan harus bertemu untuk melengkapi catatan hasil diskusi

Comments