Big Bang( Dentuman Besar) dengan Bukti

Big Bang( Dentuman Besar) dengan Bukti
Begitu ditetapkan kenyataan bahwa alam semesta mulai terbentuk setelah sebuah ledakan besar, para ahli astrofisika mencapai kemajuan pesat dalam penelitian-penelitian mereka. Menurut George Gamow, apabila alam semesta terbentuk dalam ledakan besar dan tiba-tiba, pastilah tertinggal sejumlah radiasi dari ledakan tersebut yang menyebar rata di seluruh alam semesta.
Pada tahun-tahun setelah hipotesis ini disampaikan, temuan-temuan ilmiah susul-menyusul terjadi, dan semuanya membuktikan kebenaran Big Bang. Pada tahun 1965, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan suatu bentuk radiasi yang hingga saat itu tak teramati, yang disebut sebagai “radiasi latar belakang kosmis”. Radiasi ini tidak seperti benda-benda alam semesta lainnya karena keseragamannya yang luar biasa. Radiasi ini tidak terlokalisasi, juga tidak memiliki sumber yang jelas; justru tersebar merata di mana-mana. Segera disadari bahwa radiasi ini adalah peninggalan Big Bang, yang masih memancar sejak ledakan besar itu terjadi. Gamow telah meneliti frekuensi radiasi tersebut, dan menemukan bahwa besarnya mendekati nilai yang telah diramalkan oleh para ilmuwan. Penzias dan Wilson dianugerahi Penghargaan Nobel atas temuan mereka itu.

Tanduk Antena raksasa di Laboratorium Bell di mana Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan radiasi latar belakang kosmis. Penzias dan Wilson menerima penghargan Nobel untuk temuan ini pada tahun 1978.
George Smoot dan tim NASA-nya hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk mencocokkan tingkatan-tingkatan radiasi yang dilaporkan oleh Penzias dan Wilson, berkat satelit ruang angkasa COBE. Sensor-sensor yang sensitif pada satelit berhasil memberikan kemenangan baru bagi teori Big Bang. Sensor-sensor itu membenarkan keberadaan suatu bentuk yang rapat dan panas sisa dari Big Bang. COBE memotret sisa-sisa nyata dari Big Bang, dan kelompok ilmuwan dipaksa mengakuinya.
Bukti lainnya berhubungan dengan jumlah relatif Hidrogen dan Helium di alam semesta. Perhitungan menunjukkan bahwa proporsi gas hidrogen-helium di alam semesta cocok dengan hitungan teoretis dari apa yang seharusnya tersisa setelah Big Bang.
Penemuan bukti penting ini menyebabkan teori Big Bang diterima sepenuhnya oleh dunia ilmiah. Dalam sebuah artikel di Scientific American yang terbit bulan Oktober 1994 disampaikan bahwa “model Big Bang adalah satu-satunya model yang diakui pada abad ke-20″.
Satu persatu, pengakuan mulai berdatangan dari nama-nama yang mempertahankan konsep “alam semesta tak terbatas” selama bertahun-tahun. Dennis Sciama, yang mempertahankan teori “steady-state” bersama Fred Hoyle, menggambarkan situasi mereka setelah pembuktian Big Bang. Dia berkata bahwa mulanya dia mendukung Hoyle tetapi, setelah bukti mulai menumpuk, dia harus mengakui bahwa permainan ini telah selesai dan teori steady-state harus dibuang

Peluncuran satelit COBE mensubstansikan lebih lanjut bahwa alam semesta terbentuk dari suatu ledakan besar.

Comments