Siapa saja yang membutuhkan Asuransi Pendidikan ?
Setiap orang tua yang memiliki anak tentu membutuhkan asuransi pendidikan untuk buah hatinya. Karena dengan memiliki asuransi pendidikan maka kita sebagai orang tua telah dapat menyiapkan tabungan pendidikan untuk anak anak kita.
Karena dengan memiliki asuransi pendidikan, selain telah menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk tabungan pendidikan anak, sekaligus kita juga mendapatkan perlindungan terhadap dana tersebut, dan dapat memberikan perawatan yang yang baik di rumah sakit bila terjadi hal yang tidak kita inginkan menimpa buah hati kita misalnya sakit / kecelakaan yang mengharuskan dirawat di rumah sakit. Bayangkan bila kita tidak siap menghadapi hal tersebut, betapa sedihnya kita bila hal itu terjadi, dan kita tidak dapat berbuat sebaik baiknya untuk anak kita.
Apa Pengertian Asuransi Pendidikan ?
Asuransi pendidikan adalah salah satu alternatif menyiapkan tabungan pendidikan untuk buah hati kita. Dari sisi penyimpanan dana, kurang lebih sama dengan alternatif yang lain seperti menabung di
Bank, namun kelebihannya selain mendapatkan nilai tabungan yang sangat besar, juga perlindungan terhadap dana tersebut bila terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap buah hati kita misalkan harus dirawat di rumah sakit.
Kapan sebaiknya kita menyiapkan Asuransi Pendidikan untuk buah hati kita ?
Sebaik baiknya menabung adalah sesegera mungkin dan harus dilakukan setiap bulan secara rutin. Kita sebagai orang tua harus sesegera mungkin mulai menyisihkan sebagian dari gaji / pendapatan kita setiap bulan untuk tabungan pendidikan anak kita. Dengan mulai menabung sedini mungkin, nilai tabungan anda akan berkembang sangat besar dalam waktu 10 sampai 20 tahun.
Sebagai contoh, Pak Budi yang berusia 28 tahun, mulai menyisihkan gajinya sebesar Rp. 500.000 untuk Tabungan Pendidikan anak perempuannya Dewi yang berusia 1 tahun, dengan mengambil asuransi pendidikan prudential. Pak Budi berencana menyisihkan dananya Rp. 500.000 setiap bulan selama 10 tahun.
Maka saat usia Dewi 11 tahun, ia telah menyisihkan dananya dalam Asuransi Pendidikan Prudential sebesar Rp. 60.000.000 (500.000 x 12 bulan x 10 tahun). Namun Pak Budi yang menyimpan dananya melalui Asuransi Pendidikan Prudential dapat memiliki dana sebesar Rp. 71.000.000 di awal tahun ke 11, dan bila dana tersebut tetap disimpan, Pak Budi bisa memiliki dana pendidikan sebesar Rp. 141.000.000 di usia Dewi 18 tahun dan Rp. 344.000.000 di usia Dewi mencapai 25 tahun.
Selain mendapatkan dana pendidikan sebesar diatas, dengan menabung di asuransi pendidikan prudential, Pak Budi juga telah melindungi dananya sekaligus memberikan perlindungan untuk buah hatinya. Karena bila Dewi mengalami sakit dan harus di rawat di rumah sakit, maka Asuransi Pendidikan Prudential akan melindungi Dewi melalui Pru Hospital & Surgical 75 sebesar maksimum Rp. 150.500.000 / tahun ditambah lagi dengan dana penggantian Pru Med sebesar maksimum Rp. 32.000.000 / tahun.
Sangat besar bukan ? karena Pak Budi hanya menyisihkan dananya sebesar Rp. 500.000 / bulan atau Rp. 6.000.000 / tahun di asuransi pendidikan prudential. Bayangkan bila Pak Budi hanya menyisihkan tabungannya di tabungan biasa, misalnya saja Rp. 1.000.000 / bulan. Anggap saja Pak Budi telah menabung selama 6 bulan, tiba tiba anaknya terkena DBD (Demam Berdarah Dengue) dan harus di rawat di rumah sakit selama 6 hari, dimana menghabiskan dana Rp. 6.000.000.
Maka tabungannya sebesar Rp. 6.000.000 harus direlakannya untuk membayar pengobatan buah hatinya. Bila hal ini terjadi, maka tabungan pendidikan untuk anaknya akan mengalami kemunduran (mulai dari awal lagi) sehingga akan sulit mencapai target tabungan pendidikan anaknya. Namun hal ini dapat dihindari, dengan cara menyisihkan tabungan sebesar Rp. 1.000.000 / bulan dengan menempatkannya di asuransi pendidikan prudential sebesar Rp. 50o.000 sebagai tabungan jangka panjang dan Rp. 500.000 di Bank, sebagai tabungan jangka pendek (untuk kebutuhan sehari hari).
Selain tabungan dan perlindungan diatas, bila terjadi hal yang tidak diinginkan pada Pak Budi, misalnya saja terkena salah satu dari 33 penyakit kritis, Cacat Tetap atau meninggal dunia, maka melalui perlindungan Parent Payor, Dewi tetap akan terlindungi sampai berusia 25 tahun. Karena Asuransi Pendidikan Prudential akan membayarkan sebesar Rp. 500.000 / bulan untuk Asuransi Pendidikan Prudential nya sampai dengan usia Dewi 25 tahun.
Setiap orang tua yang memiliki anak tentu membutuhkan asuransi pendidikan untuk buah hatinya. Karena dengan memiliki asuransi pendidikan maka kita sebagai orang tua telah dapat menyiapkan tabungan pendidikan untuk anak anak kita.
Karena dengan memiliki asuransi pendidikan, selain telah menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk tabungan pendidikan anak, sekaligus kita juga mendapatkan perlindungan terhadap dana tersebut, dan dapat memberikan perawatan yang yang baik di rumah sakit bila terjadi hal yang tidak kita inginkan menimpa buah hati kita misalnya sakit / kecelakaan yang mengharuskan dirawat di rumah sakit. Bayangkan bila kita tidak siap menghadapi hal tersebut, betapa sedihnya kita bila hal itu terjadi, dan kita tidak dapat berbuat sebaik baiknya untuk anak kita.
Apa Pengertian Asuransi Pendidikan ?
Asuransi pendidikan adalah salah satu alternatif menyiapkan tabungan pendidikan untuk buah hati kita. Dari sisi penyimpanan dana, kurang lebih sama dengan alternatif yang lain seperti menabung di
Bank, namun kelebihannya selain mendapatkan nilai tabungan yang sangat besar, juga perlindungan terhadap dana tersebut bila terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap buah hati kita misalkan harus dirawat di rumah sakit.
Kapan sebaiknya kita menyiapkan Asuransi Pendidikan untuk buah hati kita ?
Sebaik baiknya menabung adalah sesegera mungkin dan harus dilakukan setiap bulan secara rutin. Kita sebagai orang tua harus sesegera mungkin mulai menyisihkan sebagian dari gaji / pendapatan kita setiap bulan untuk tabungan pendidikan anak kita. Dengan mulai menabung sedini mungkin, nilai tabungan anda akan berkembang sangat besar dalam waktu 10 sampai 20 tahun.
Sebagai contoh, Pak Budi yang berusia 28 tahun, mulai menyisihkan gajinya sebesar Rp. 500.000 untuk Tabungan Pendidikan anak perempuannya Dewi yang berusia 1 tahun, dengan mengambil asuransi pendidikan prudential. Pak Budi berencana menyisihkan dananya Rp. 500.000 setiap bulan selama 10 tahun.
Maka saat usia Dewi 11 tahun, ia telah menyisihkan dananya dalam Asuransi Pendidikan Prudential sebesar Rp. 60.000.000 (500.000 x 12 bulan x 10 tahun). Namun Pak Budi yang menyimpan dananya melalui Asuransi Pendidikan Prudential dapat memiliki dana sebesar Rp. 71.000.000 di awal tahun ke 11, dan bila dana tersebut tetap disimpan, Pak Budi bisa memiliki dana pendidikan sebesar Rp. 141.000.000 di usia Dewi 18 tahun dan Rp. 344.000.000 di usia Dewi mencapai 25 tahun.
Selain mendapatkan dana pendidikan sebesar diatas, dengan menabung di asuransi pendidikan prudential, Pak Budi juga telah melindungi dananya sekaligus memberikan perlindungan untuk buah hatinya. Karena bila Dewi mengalami sakit dan harus di rawat di rumah sakit, maka Asuransi Pendidikan Prudential akan melindungi Dewi melalui Pru Hospital & Surgical 75 sebesar maksimum Rp. 150.500.000 / tahun ditambah lagi dengan dana penggantian Pru Med sebesar maksimum Rp. 32.000.000 / tahun.
Sangat besar bukan ? karena Pak Budi hanya menyisihkan dananya sebesar Rp. 500.000 / bulan atau Rp. 6.000.000 / tahun di asuransi pendidikan prudential. Bayangkan bila Pak Budi hanya menyisihkan tabungannya di tabungan biasa, misalnya saja Rp. 1.000.000 / bulan. Anggap saja Pak Budi telah menabung selama 6 bulan, tiba tiba anaknya terkena DBD (Demam Berdarah Dengue) dan harus di rawat di rumah sakit selama 6 hari, dimana menghabiskan dana Rp. 6.000.000.
Maka tabungannya sebesar Rp. 6.000.000 harus direlakannya untuk membayar pengobatan buah hatinya. Bila hal ini terjadi, maka tabungan pendidikan untuk anaknya akan mengalami kemunduran (mulai dari awal lagi) sehingga akan sulit mencapai target tabungan pendidikan anaknya. Namun hal ini dapat dihindari, dengan cara menyisihkan tabungan sebesar Rp. 1.000.000 / bulan dengan menempatkannya di asuransi pendidikan prudential sebesar Rp. 50o.000 sebagai tabungan jangka panjang dan Rp. 500.000 di Bank, sebagai tabungan jangka pendek (untuk kebutuhan sehari hari).
Selain tabungan dan perlindungan diatas, bila terjadi hal yang tidak diinginkan pada Pak Budi, misalnya saja terkena salah satu dari 33 penyakit kritis, Cacat Tetap atau meninggal dunia, maka melalui perlindungan Parent Payor, Dewi tetap akan terlindungi sampai berusia 25 tahun. Karena Asuransi Pendidikan Prudential akan membayarkan sebesar Rp. 500.000 / bulan untuk Asuransi Pendidikan Prudential nya sampai dengan usia Dewi 25 tahun.
Comments
Post a Comment